Hati yang selamat adalah hati yang bersih dari : syirik, keragu-raguan, cinta kepada keburukan, terus-menerus dalam bid’ah dan dosa.
Konsekuensi ia bersih dari hal-hal itu, maka ia berhiaskan kebalikannya, yaitu ; ikhlas, ilmu, keyakinan, kecintaan kepada kebaikan, melihat kebaikan indah di dalam hatinya, kehendak dan kecintaannya karena Allah tunduk mengikuti kecintaan Allah. Demikian pula hawa nafsunya mengikuti ajaran yang datang dari Allah (Syaikh As-Sa’di rahimahullah dalam Tafsirnya).